KAOS POLOS : Cuci kaos satu persatu dengan cara memasukkan dalam ember berisi

KAOS POLOS : Kaos oblong atau kaos polos yang biasa disebut dengan T-Shirt pada awalnya dikenakan oleh tentara Inggris pada zaman dulu. Kaos oblong biasanya hanya memiliki satu model saja yang hanya menutupi seluruh dada, sebagian lengan dan menutupi perut. Umumnya kaos oblong tidak memiliki saku atau kancing seperti baju kemeja di zaman sekarang. Sejarah kaos oblong itu sendiri pada awalnya dikenakan para pasukan militer Inggris dan Amerika pada abad 19 sampai awal abad 20. Awal mula kenapa baju tersebut diberi nama T-Shirt karena orang beranggapan baju tersebut membentuk huruf “ T “ sehingga di beri nama T-Shirt.
Kaos Polos
Kaos Polos
Bahan yang umum digunakan untuk membuat baju oblong umumnya terbuat dari bahan polyester dan katun ataupun gabungan dari bahan keduanya. Selain digunakan oleh tentara, pada zaman dulu kaos oblong digunakan sebagai kaos dalam yang biasanya dikenakan oleh kalangan pria atau wanita bahkan anak – anak ataupun juga orang tua. Kaos oblong sangat banyak diminati oleh semua kalangan karena bahan yang mudah menyerap keringat, dan sangat cocok dikenakan ketika udara sedang panas. Bahannya yang sangat nyaman membuat banyak kalangan memilih kaos oblong untuk dikenakan sehari – hari.
Sebelum menjadi fenomena fashion seperti sekarang, kaos oblong atau kaos polos mulai dikenal di seluruh dunia lewat John Wayne, Marlon Brando dan James Dean yang memakai pakaian dalam tersebut untuk pakaian luar dalam film-film mereka. Dalam A Streetcar Named Desire (1951) Marlon Brando membuat gadis-gadis histeris dengan kaos oblongnya yang sobek dan membiarkan bahunya terbuka. Tenesse William di Broadway adalah orang pertama yang menciptakan kaos oblong dengan memiliki warna yaitu abu – abu karena pada umumnya kaos oblong yang biasa dikenakan yaitu berwarna putih polos tanpa warna ataupun model. Baju oblong dengan model warna abu – abu ini pertama diperkenalkan oleh James Dean dalam film Rebel Without A Cause pada tahun 1955 yang langsung menjadi trend fenomena fashion dunia. Beberapa kalangan beranggapan bahwa kaos oblong dinilai tidak sopan dan tidak beretika. Namun gejolak ini hanya keluar dari beberapa masyarakat saja justru dengan adanya kaos oblong dengan berbagai warna menjadi trend dunia karena mereka beranggapan kaos oblong sebagai lambang kebebasan pada anak muda.
Melihat adanya demam kaos oblong mulailah perusahaan – perusahaan konveksi dan pemilih fashion ternama mulai memproduksi kaos oblong. Idenya yaitu untuk memproduksi kaos oblong dengan berbagai macam pilihan warna dan berbagai model dari kaos oblong itu sendiri sehingga pada masa itu, kaos oblong dijadikan sebagai pakaian sehari – hari dan banyak di kenakan oleh kalangan masyarakat. Berbagai merek mulai dari merek fashion casual seperti Polo, Lacoste, sampai ke segmen sport clothing seperi NIKE dan ADIDAS semua memproduksi kaos oblong sampai sekarang.

Sejarah Kaos Polos atau Kaos Oblong Di Indonesia

KAOS POLOS Masuknya kaos oblong di Indonesia pertama kali dibawakan oleh orang – orang Belanda. Namun pada saat itu hanya kalangan atas saja yang bisa mengenakan kaos oblong ini karena pemerintahan pada zaman dulu masih belum cukup maju dan pada masa itu belum ada perusahaan yang mampu untuk memproduksi kaos oblong sehingga kaos oblong tergolong dalam barang mahal. Namun tidak selang beberapa lama sekitar tahun 1970 mulailah kaos oblong di kenakan oleh orang Indonesia tetapi belum memiliki model seperti yang dikenakan orang Belanda. Kaos oblong pertama yang diproduksi oleh orang Indonesia masih berwarna putih dan memiliki bahan halus yang tipis dan baju oblong ini hanya bisa dikenakan oleh kalangan pria saja. Pada masa itu kaos oblong yang cukup terkenal di tahun 70 an yaitu merk cabe rawit, swan, 77, kembang manggis dan masih banyak yang lainnya. Pengaruh budaya rock n roll di Barat, seperti The Rolling Stones, The Beatles, serta film-film James Dean, dan budaya Hollywood juga mempengaruhi populernya kaos oblong di Indonesia. Banyak band rock Indonesia di tahun 70 an mengenakan kaos oblong untuk pentas dan panggung.
Sekitar tahun 1980 kaos oblong ini mulai di kuasai oleh industri garment dan konveksi Indonesia. Ini bisa dibuktikan dengan mulai adanya merk – merk terkenal seperti JOGER di Bali, DAGADU di Yogyakarta dan C59 di Bandung untuk segi kualitaspun sudah cukup memadai mulai dari bahan yang bagus dan berkualitas dan model – model yang sangat beragam mulai dari motif yang cukup kreatif dari tiap modelnya.
Mulai tahun 1990 – an adalah tahun di mana dunia kaos mulai sangat berkembang pesat di Indonesia dapat dibuktikan dengan munculnya perusahaan – perusahaan berskala besar yang sangat antusias untuk menciptakan kaos oblong dengan kualitas baik berikut dengan model – model yang sedang mendunia. Merek merek terkenal tahun 90 an dikuasai oleh garment-garment besar yang memproduksi merek HAMMER, POSHBOY, OSELLA, dan lain-lain yang dijual terutama melalui department store dan mall yang mulai marak pada masa itu.
Di tahun 2000 an industri kaos Indonesia bergeser dari pertokoan di mall ke industri kreatif yang kecil dan unik. Banyak dari kalangan anak muda yang menciptakan karya kaos oblong sendiri dan design sendiri dan menproduksi sendiri. Fenomena itu terus berlanjut sampai kini. Terbukti dengan adanya distro – distro di setiap sudut kota yang dipenuhi dengan anak muda. Untuk arti dari kata Distro tersendiri yaitu “ Distribution Outlet “ yang memiliki arti toko yang mendistribusikan atau menjual barang – barang unik hasil karya sendiri termasuk kaos oblong.
Tahun 2010 sampai sekarang, fenomena distro semakin berkembang lagi seiring dengan perkembangan internet dan media social. Berjamurnya distro online shop membuat konsumen semakin dimanja dan memiliki banyak pilihan. Adapun, kaos polos yang merupakan bentuk dasar dari perkembangan kaos dari awalnya, masih tetap digunakan sampai sekarang, baik untuk pakaian sehari-hari maupun sebagai media atau kanvas tempat anak muda menumpahkan kreativitas.

Tips Cara Merawat Kaos Polos

KAOS POLOS atau T-shirt saat ini menjadi koleksi wajib yang harus ada di lemari pakaian. Kaos kini tidak hanya untuk dikenakan di rumah, namun juga telah dikenakan untuk bepergian ke luar rumah. Model dan desainnya yang bermacam-macam, serta bahan yang nyaman dipakai, menjadikan kaos begitu digemari. Kaos dikenakan oleh semua kalangan dan usia. Busana bergaya casual ini selalu dikenakan dalam suasana santai.
Nah, lalu bagaimana cara merawat kaos polos atau kaos sablon dengan benar agar kaos kesayangan tetap awet? Salah satu caranya adalah dengan mencuci kaos. Cara mencuci kaos tidak boleh sembarangan dan lebih baik dicuci menggunakan tangan. Beberapa kaos menyertakan tag atau label cara perawatan. Baca baik-baik petunjuk perawatan yang tertera. Berikut adalah cara mencuci kaos dengan benar.
  1. Jika kaos memiliki label cara perawatan, baca baik-baik sebelum mencucinya. Pisahkan kaos yang akan dicuci berdasarkan warna dan tingkat kekotorannya. Pisahkan kaos berwarna putih dalam ember tersendiri, begitu juga jika kaos sangat kotor, pisahkan tersendiri agar kotoran tidak menyebar pada kaos yang tidak begitu kotor.
  2. Balik bagian kaos, bagian luar yang biasanya bergambar dibalik ke dalam, sedangkan bagian dalam menghadap keluar. Pencucian dengan posisi terbalik ini diperlukan agar bagian sablon tidak cepat rusak.
  3. Rendam kaos dalam air tanpa deterjen. Perendaman kurang lebih tiga puluh menit. Siapkan ember berisi air dengan larutan deterjen, usahakan gunakan deterjen yang lembut dan tidak terlalu keras karena dapat merusak warna.
  4. Cuci kaos satu persatu dengan cara memasukkan dalam ember berisi larutan deterjen. Kucek perlahan dengan lembut, terutama pada bagian krah.
  5. Jika terdapat noda, jangan sekali-kali disikat. Cukup dikucek perlahan-lahan. Kaos memiliki bahan yang mudah melepaskan noda. Penyikatan akan membuat kaos kusut dan warnanya memudar.
  6. Bilas tiap kaos dengan air hingga bersih. Selesai membilas, peras dengan perlahan, tidak perlu memelintirnya hingga air habis. Memeras kaos dengan kuat akan menyulitkan proses penyetrikaan karena kaos menjadi kusut dengan garis-garis halus bekas proses pemerasan.
  7. Jemur pakaian pada tali jemuran dengan posisi terbalik. Jemur dengan cara biasa, tidak dijepit menggunakan penjepit jemuran ataupun digantung menggunakan hanger. Bahan kaos sangat elastis, bekas jepitan jemuran atau bekas gantungan hanger dapat meninggalkan jejak menonjol yang tidak rata mirip seperti bekas tarikan.
  8. Untuk hasil yang maksimal, setelah kering kaos disetrika dengan panas yang sesuai. Perhatikan juga bagian sablon, jangan sampai terkena setrika yang panas karena dapat lengket ataupun meleleh sehingga merusak gambar sablon.
Mencuci kaos polos maupun kaos sablon dengan benar akan membantu merawat kaos kesayangan anda agar lebih tahan lama dan tidak mudah pudar.
Kualitas adalah segmen utama di dalam pertimbangan. Dengan sendirinya, pemesan menginginkan derajat barang terlebih kalau siap mendapat pembawaan yang semakin, hal yang sama adalah panggilan penjual lawan pelanggannya.
Memasarkan kaos polo shirt derajat rendah, seharga akan menurunkan reputasi jelek dan dengan merusak keberadaaan bisnis hal itu sendiri. Sungguh pembeli yang tidak memahami beberapa element siap dengan serius mengetahui polo shirt bernilai atas pembeliannya?
Lebih kian, Pembeli pada situasi berikut menghubungkan perselisihan kualitas jurang Kaos Polos yang lombong dan tdk. Pada bagian berikut ada kaum tips teguran atas Kaos polo shirt yang elok

Cara mengetahui kaos polos kuaitas terbaik dan bermutu

Kaos Polos
Kaos Polos
  1. Benang Jenis benang ialah penentu tertinggi akan kualitas kain. Semakin panjang fiber yang dalam gunakan, tambah baik markah kain. Penyisiran mendepak fiber-fiber ringkas, dan menyembulkan benang bagi di rajut menjadi kain dengan keseragaman dan kesatuan yang kian kuat.
  2. Berat Lampit Berat Tilam menunjukkan meski banyak bahan yang pada pakai untuk pembuatan sebuah pakaian dan berapa raksasa biaya benih kaos polo shirt. Biaya sebuah Kaos polo shirt dengan musykil kain 220 gram/m2 tentunya lebih utama dari repot kain 180 gram/m2 wajar dengan perumpamaan polo shirt ukuran polo shirt yang sama.
  3. Pencelupan Kain Cara pencelupan super menentukan ketahanan kepudaran sifat terhadap pendar matahari & terhadap pencucian yang sering kali. Untuk pakaian dengan bahan 100% cotton, pencelupan reactive akan meluluskan performa yang lebih indah dari pencelupan direct. Pada itu bahan campuran polyester serta katun memperlukan process ganda pencelupan dalam menampilan rona di ke-2 bahan adonan.
  4. Mode Pabrik
Plaket Timbul Bagian tersohor dari sebuah kaos polo shirt didefinisikan sebagai Plaket yang ada front. Pembuatan beserta model Plaket Dobel alias Plaket Menyembul adalah satu diantara tanda polo shirt yang prima, Keapikan jahitan sukar di capai, tetapi menyampaikan banyak kepentingan. Disamping kemuliaan plaket yang simetris, menyampaikan kepastian kekebalan bentuk plaket empat persegi berjarak yang terdaya dan tidak mudah berubah bentuk tentang beberapa pemanfaatan dan puluhan pencucian. Polo shirt yang baik kudu di sertai lapisan plaket inter lining yang mesra dan tipis, sebagai kecil pemasangan peniti yang memuaskan.
Level Leher, Bahu dan Unsur Polo Shirt Lapisan tilam yang dibagian leher kerah, bahu serupa pembungkus gak saja menyampaikan kerapian dan keindahan, akan tetapi fungsi yang lebih primer adalah menutupi dan memantapkan sambungan badan depan serta badan pungkur, serta padu dengan kerah. Sehingga penampakan seluruh Kaos polo shirt akan tabah dan tdk mudah bidis bentuk. Serta di potongan lengan terdapat jahitan luar yang menciptakan sambungan sempang badan serta tangan yang merupakan tertinggi gerakkan mulai pemakaian sebaiknya tetap tegar dan tdk mudah sunyi.
Di sesi lengan tatkala tutup menggunakan tangan manset / ribbed cuffs. Gunanya untuk pergi lengan atas stretch dan perubahan paham. Ini segenap adalah segi yang kudu diperhatikan untuk menjaga sebuah polo shirt tetap ulet dan tampil segar diantaranya baru, meski pun mengalami tidak sedikit pemakaian.
SUMBER :  Kaos Distro
Post a Comment (0)
Previous Post Next Post